Saturday, September 15, 2018

Pengalaman Unik Saat Mancing Malam

Ada beberapa pengalaman unik saat memancing ikan yang mungkin bisa membuat lucu ataupun heran. Ada banyak orang yang memiliki hobi memancing dan pastinya, mereka juga memiliki pengalaman yang bisa di jadikan bahan cerita dengan keunikanya mesing-masing. Dan pengalaman unik ini juga bisa kita jadikan pelajaran yang sangat berharga bagi kita semua.

Pengalaman unik yang pertama

42 juta untuk mancing semalam.

Mancing malam atau yang biasa di sebut dengan ngalong ini merupakan kegiatan yang sering saya lakukan bersama tetangga saya yang juga hobi memancing. Hampir setiap malam minggu, saya dan tetangga saya pergi memancing di empang ikan lele harian di daerah Cileungsi. Walaupun di sana juga terdapat empang pemancingan ikan mas dan ikan bawal, namun saya dan tetangga saya lebih menyukai mancing ikan lele harian karena menurut saya ikan lele lebih mudah dipancing dibandingkan dengan ikan mas dan ikan bawal.

Pada suatu hari, badan saya memang berasa kurang fit, namun tetangga saya mengajak saya memancing malam. Saya sendiri tidak memperdulikan lagi keadaan badan yang kurang fit dan saya lebih mengutamakan hobi saya memancing. Saya dan tetangga saya mempersiapkan diri dengan mencari cacing di saluran air untuk umpan. Setelah dirasa cacing cukup untuk memancing semalaman, sore jam 5.00 kami langsung berangkat kepemancingan dengan mengenakan kendaraan motor.

Jam segini memang agak sepi. Para pemancing siang hari sudah pada meninggalkan empang satu persatu. Hari mulai menjelang maghrib, satu persatu para pemancing malam mulai berdatangan mengisi lapak yang kosong. Menjelang malam, para pemancing sudah memenuhi pemancingan ikan lele. Jam 8.00 ikan lele mulai di lempar ke empang dan para pemancingpun sudah mulai melemparkan kail dengan harapan supaya lebih cepat mendapatkan ikan lele.

Satu persatu ikan mulai naik mengisi korang yang sudah di persiapkan di pinggir empang, dibarengi dengan gemuruh tawa canda para pemancing. Malam semakin larut, rasa udara yang dingin dan kantuk sudah mulai menyelimuti para pemancing malam. Satu persatu pemancing, pergi dengan membawa ikan yang sudah ia dapatkan, sehingga semakin malam suasana pemancingan semakin sepi.

Di pemancingan kini sudah tinggal 4 orang saja mencari ikan sisa yang belum terpancing, termasuk saya dan tetangga saya. Udara yang dingin dan banyaknya nyamuk, membuat saya harus berusaha menghangatkan tubuh sebisa mungkin dan mengusir nyamuk dengan membakat kertas dan dedaunan yang ada. Namun semakin lama, badan saya semakin lemas dan berat sekali, sehingga saya harus tiduran di bangku dengan wajah saya yang terlihat pucat.

Setelah azan subuh berkumandang, tetangga saya mengajak saya untuk pulang, saya pun memaksa bangun dengan merasakan badan yang lemas sekali. Sesampainya dirumah, saya langsung tertidur pulas dan tidak bisa berbuat selain merasakan pusing dan badan lemas. Keesokan harinya (hari senin) saya masih merasakan sakit dan tidak bisa masuk untuk bekerja sampai 2 hari. Hari rabunya saya belum sembuh, namun saya tidak enak sama bos saya jika sampai 3 hari ga masuk kerja. Akhirnya saya memaksakan diri untuk berangkat kerja walaupun wajah saya masih terlihat pucan dan badan yang lemas.

Sesampainya di tempat kerja, teman-teman saya melihat keadaan saya yang terlihat kurang sehat, akhirnya saya di suruh memeriksa ke rumah sakit terdekat. Dengan kendaraan mobil, saya diantar kerumah sakit. Sesampainya saya di rumah sakit, saya langsung di periksa dan dokter bilang kalau saya terkena demam berdarah dan harus di rawat inap. 5 hari saya dirawat, keadaan saya belum membaik dan dokter mengatakan kalau saya harus di bawa ke ruang aisyu.

Setelah 2 minggu saya berada di rumah sakit, akhirnya keadaan saya mulai membaik dan akhirnya saya di perbolehkan untuk pulang. Namun sebelum pulang, saya harus menyelesaikan administrasi terlebih dahulu (pembayaran selama di rawat) Saya langsung memberikan no telpon kantor supaya merekan bisa membicarakan masalah pembayaran ini. Setelah selesai, saya di berikan kwitansi bukti pelunasan dan saya cukup terkejut karena jumlah tagihan selama 2 minggu saya di rawat di rumah sakit ini sebesar Rp.42 juta rupiah.

42 juta rupiah merupakan uang yang tidak sedikit bila di bandingkan dengan ikan lele yang saya dapatkan di pemancingan sangat tidak ada apa-apanya, dan ini menjadi pelajaran bagi saya dan siapapun kita supaya jika badan kita sedang dalam keadaan kurang fit, maka seharusnya lebih baik kita istirahat saja dirumah dan jangan melakukan kegiatan apapun yang bisa memperparah keadaan diri kita.

Pengalaman ke 2

Diketawain Kuntil Anak

Pengalaman unik saat memancing kali ini terjadi di Jakarta. Walaupun Jakarta merupakan kota besar yang banyak terdapat gedung-gedung tinggi dan pusat perbelanjaan modern nanmewah, namun sebenarnya, di pinggiran kota Jakarta ini masih ada empang pemancingan, walaupun keberadaanya kini sudah mengalami penyusutan lantaran sudah di uruk dan berubah menjadi rumah kontrakan. Mungkin dilihat dari judul, pengalaman ini menyeramkan, padahal jika anda membacanya sampai selesai, ini tidaklah menyeramkan seperti yang anda bayangkan, melainkan lucu.

Mancing malam di Jakarta juga tak kalah serunya, apa lagi para penghobi memancing di Jakarta begitu banyak dengan ketersediaan empang pemancingan yang sedikit sehingga pemancingan selalu ramai di kunjungi siang maupun malam. Letak empang memang berada di tengah-tengah perkampungan, sehingga untuk menuju kelokasi harus melewati gang sempit. Di empang memang terdapat 2 pohon, pohon kelapa berana di pojokan empang dan pohon jambu air berada di sebrang empang.

Namun pada suatu malam, suasana empang seperti biasa, ramai dengan pemancing dihiasi dengan canda tawa mereka. Malam semakin larut dan canda tawa sudah berkurang bahkan sudah tidak ada lagi lantaran ngantuk, jenuh dan sebagainya.Namun pada sekitaran jam 01 an, mereka di kejutkan dengan suara tawa kuntil anak yang berada di atas pohon kelapa, dan para pemancingpun tidak ada yang merasakan takut bahkan mereka balik menertawaknya kuntil anak itu. Serentak suasana pemancingan menjadi ramai kembali karena ini merupakan kejadian yang belum pernah saya dan mereka alami selama memancing di empang ini.

Setelah kejadian itu, kampung ramai membicarakan kejadian semalam di empang, namun suasana pemancingan masih ramai di kunjungi para pemancing tanpa ada rasa takut sedikitpun dengan kejadian itu.

Demikian pengalaman unik saat memancing yang pernah saya alami. Semoga bermanfaat.